Untuk lebih memantapkan hati agar mudah dan ringan melaksanakan sholat sunnah rawatib maka kita harus memahami dan menyadari bahwa
dengan sholat pada umumnya dan sholat rawatib khususnya kita akan lebih mulia dan sejahtera.
Pertama, sholat sebagi unsur pembentuk kepribadian positif. Al-Quran telah menampilkan keutamaan sholat dari berbagai segi.
di bagian terdepan dari permulaan surah Al-Baqarah (ayat 3-5),diterangkan bahwa sholat adalah sifat orang-orang yang memperoleh petunjuk
dari Tuhan dan mereka adalah orang-orang beruntung.
Kedua, pengaruh sholat bagi pendidikan kejiwaan. Al-Qur'an juga menerangkan tentang pengaruh sholat di dalam mendidik jiwa manusia,
menyelamatkan dari perbuatan keji dan mungkar, serta membersihkan dari naluri jahat yang merusak kehidupan manusia.
Ketiga, sebagai ibadah jasmaniah tertua sepepanjang risalah ketuhanan. shalat berpengaruh besar dalam mendidik jiwa dan mendekatkannya ke alam kesucian.
ia juga merupakan ibadah yang dikenal paling tua seiring lahirnya keimanan. bahkan, tidak ada satu syariat pun yang meninggalkan sholat.
Keempat, shalat adalah pengiring keimanan. kedudukan sholat di sisi Allah Swt dan di dalam agama-Nya merupakan unsur pengiring keimanan pada seluruh risalah yang
disampaikan oleh rasul. islam telah datang, kemudian ia pun menempuh jalan yang dilalui oleh risalah terdahulu dan menjadi shalat itu
sebagai salah satu rukun diantara rukun rukan agama.
jadi, kalau kita telah memahami kehebatan mengerjakan shalat pada umumnya dan sholat sunnah Rawatib pada khususnya maka mengapa kita masih malas
dan berat untuk menegakannya.
Kedudukan Rawatib diantara sholat-sholat sunnah lain?
sebagaiamana telah disinggung dalam subbab sebelumnya bahwa sholat sunnah sangat beragam jenis dan jumlahnya. Allah Swt melalui Rasulullah Saw menganjurkan memperbanyak shalat sunnah sebagai
media untuk mendekatkan diri kepada-Nya, shalat tahajud mengantarkan pelakunya ke maqaman mahmuda (posisi terpuji), shalat Dhuha meluaskan rezeki, shalat hajat
mewujudkan apa yang diinginkannya , dan sebagianya.
shalat rawatib sebagai salah satu shalat sunnah yang dianjurkan sya'ara, mempunyai posisi yang sangat penting dalam menggapai keselamatan dan kesejahteraan di dunia maupun
di akhirat . dengan fungsinya sebagai pengiring shalat wajib, Rawatib menjadi shalat sunnah yang tidak boleh diremehkan, dibanding shalat sunnah yang lain.
Sebagaimana sabda Rasulullah Saw, akan dibangunkan rumah di surga yang melaksanakan 12 rakaat dalam sehari.
Diriwayatkan dari Ummu Habibah R.A , istri rasulullah saw, dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, 'seorang hamba yang muslim
melakukan sholat sunnah yang bukan wajib karena Allah, sebanyak dua belas rakaat dalam setiap hari,
Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah (istana) disurga." (kemudian) Ummu Habibah R.A berkata," setelah aku mendengar hadist ini aku tidak
pernah meninggalkan shalat-shalat tersebut."
dalam riwayat lain,
Rasulullah Saw Bersabda, "Barangsiapa yang menjaga empat rakaat sebelum dzuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah mengharamkannya dari api neraka."
(H.R Abu Daud dan Tirmidzi).
Rasulullah Saw Bersabda, "Dua Rakaat fajar (qabliyah shubuh) itu lebih baik daripada dunia dan seisinya."
(H.R Muslim)
Untuk itu , sholat rawatib sangat kuat kedudukannya diantara sholat sunnah yang lain, terutama sekali shalat wajib.
memang , sholat rawatib sepintas tampak seperti hal yang biasa menurut kita.
Namun, banyak dari kita yang tidak mengetahui bahwa Rasulullah Saw tidak pernah meninggalkan shalat sunnah ini selain dalan perjalanan.
kalaupun tertinggal karena lupa, sakit atau tertidur, beliau meng-qadha-nya.
Menurut pendapat beberapa ulama, orang yang terus menerus meninggalkannya maka ketaqwaanya tidak bisa dipercaya dan ia pun berdosa.
Alasannya, menunjukan kadar keislamannya yang sangat rendah dan ketidak peduliannya terhadap shalat sunnah rawatib.
Untuk Menguatkan hati agar semangat untuk melakukan sunnah , kita harus mengganti perkataan, " sunnah adalah apabila melakukan mendapat pahala,
dan meninggalkannya tidak berdosa," dengan perkataan, " jika saya melakukan amalan sunnah maka saya mendapat pahala, dan jika saya tinggalkan maka
saya merugi karena tidak mendapat pahala.
dengan sholat pada umumnya dan sholat rawatib khususnya kita akan lebih mulia dan sejahtera.
Pertama, sholat sebagi unsur pembentuk kepribadian positif. Al-Quran telah menampilkan keutamaan sholat dari berbagai segi.
di bagian terdepan dari permulaan surah Al-Baqarah (ayat 3-5),diterangkan bahwa sholat adalah sifat orang-orang yang memperoleh petunjuk
dari Tuhan dan mereka adalah orang-orang beruntung.
Kedua, pengaruh sholat bagi pendidikan kejiwaan. Al-Qur'an juga menerangkan tentang pengaruh sholat di dalam mendidik jiwa manusia,
menyelamatkan dari perbuatan keji dan mungkar, serta membersihkan dari naluri jahat yang merusak kehidupan manusia.
Ketiga, sebagai ibadah jasmaniah tertua sepepanjang risalah ketuhanan. shalat berpengaruh besar dalam mendidik jiwa dan mendekatkannya ke alam kesucian.
ia juga merupakan ibadah yang dikenal paling tua seiring lahirnya keimanan. bahkan, tidak ada satu syariat pun yang meninggalkan sholat.
Keempat, shalat adalah pengiring keimanan. kedudukan sholat di sisi Allah Swt dan di dalam agama-Nya merupakan unsur pengiring keimanan pada seluruh risalah yang
disampaikan oleh rasul. islam telah datang, kemudian ia pun menempuh jalan yang dilalui oleh risalah terdahulu dan menjadi shalat itu
sebagai salah satu rukun diantara rukun rukan agama.
jadi, kalau kita telah memahami kehebatan mengerjakan shalat pada umumnya dan sholat sunnah Rawatib pada khususnya maka mengapa kita masih malas
dan berat untuk menegakannya.
Kedudukan Rawatib diantara sholat-sholat sunnah lain?
sebagaiamana telah disinggung dalam subbab sebelumnya bahwa sholat sunnah sangat beragam jenis dan jumlahnya. Allah Swt melalui Rasulullah Saw menganjurkan memperbanyak shalat sunnah sebagai
media untuk mendekatkan diri kepada-Nya, shalat tahajud mengantarkan pelakunya ke maqaman mahmuda (posisi terpuji), shalat Dhuha meluaskan rezeki, shalat hajat
mewujudkan apa yang diinginkannya , dan sebagianya.
shalat rawatib sebagai salah satu shalat sunnah yang dianjurkan sya'ara, mempunyai posisi yang sangat penting dalam menggapai keselamatan dan kesejahteraan di dunia maupun
di akhirat . dengan fungsinya sebagai pengiring shalat wajib, Rawatib menjadi shalat sunnah yang tidak boleh diremehkan, dibanding shalat sunnah yang lain.
Sebagaimana sabda Rasulullah Saw, akan dibangunkan rumah di surga yang melaksanakan 12 rakaat dalam sehari.
Diriwayatkan dari Ummu Habibah R.A , istri rasulullah saw, dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, 'seorang hamba yang muslim
melakukan sholat sunnah yang bukan wajib karena Allah, sebanyak dua belas rakaat dalam setiap hari,
Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah (istana) disurga." (kemudian) Ummu Habibah R.A berkata," setelah aku mendengar hadist ini aku tidak
pernah meninggalkan shalat-shalat tersebut."
dalam riwayat lain,
Rasulullah Saw Bersabda, "Barangsiapa yang menjaga empat rakaat sebelum dzuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah mengharamkannya dari api neraka."
(H.R Abu Daud dan Tirmidzi).
Rasulullah Saw Bersabda, "Dua Rakaat fajar (qabliyah shubuh) itu lebih baik daripada dunia dan seisinya."
(H.R Muslim)
Untuk itu , sholat rawatib sangat kuat kedudukannya diantara sholat sunnah yang lain, terutama sekali shalat wajib.
memang , sholat rawatib sepintas tampak seperti hal yang biasa menurut kita.
Namun, banyak dari kita yang tidak mengetahui bahwa Rasulullah Saw tidak pernah meninggalkan shalat sunnah ini selain dalan perjalanan.
kalaupun tertinggal karena lupa, sakit atau tertidur, beliau meng-qadha-nya.
Menurut pendapat beberapa ulama, orang yang terus menerus meninggalkannya maka ketaqwaanya tidak bisa dipercaya dan ia pun berdosa.
Alasannya, menunjukan kadar keislamannya yang sangat rendah dan ketidak peduliannya terhadap shalat sunnah rawatib.
Untuk Menguatkan hati agar semangat untuk melakukan sunnah , kita harus mengganti perkataan, " sunnah adalah apabila melakukan mendapat pahala,
dan meninggalkannya tidak berdosa," dengan perkataan, " jika saya melakukan amalan sunnah maka saya mendapat pahala, dan jika saya tinggalkan maka
saya merugi karena tidak mendapat pahala.
“Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk mendapatkan ilmu,
maka Allah menudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR.Muslim)
Menyingkap Rahasia keagungan Shalat rawatib dan Tips Agar Mudah Dan Ringan Melaksanakannya (Part2)
4/
5
Oleh
Ade