Rasulullah berdzikir dengan menggunakan jari dan bukan menggunakan
kerikil ataupun tasbih. Hal ini telah diceritakan dalam riwayat dari
Abdullah bin Amr bin Ash Radhiyallahu ‘Anhu.
“Saya melihat, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menghitung dzikir beliau dengan tangannya.” (HR Ahmad)
Selain itu terdapat juga riwayat dari Yusairah Radhiyallahu ‘Anha. Ia
berkata bahwa Rasulullah berpesan kepadanya dan para sahabat muslimah,
“Wahai para wanita mukminah, kalian harus rajin bertasbih, bertahlil,
mensucikan nama Allah. Janganlah kalian lalai, sehingga melupakan
rahmat. Hitunglah dengan jari-jari kalian, karena semua jari itu akan
ditanya dan diminta untuk bicara” (HR Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi)
Dalam memaknai hadist yang dibawakan oleh Yusairah, Al Hafidz Ibn Hajar
mengatakan bahwa Al-Aqd merupakan istilah orang arab untuk menyatakan
jumlah hitungan dimana mereka menggunakan salah satu ujung jari kepada
ruas jari yang lainnya. Satu dan puluhan dengan tangan kanan dan ratusan
serta ribuan dengan tangan yang kiri. (Nataij Al Afkar fi Takhrij
Ahadist Al Adzkar)
Sementara Ibnu Alan menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Al-Aqd
memiliki dua makna yakni menghitung dengan ruas jari dan menghitung
dengan jari lewat gerakan menggenggam kemudian membukanya satu persatu.
Lantas muncul pertanyaan, apakah tata cara berdzikir Rasulullah harus menggunakan tangan kanan?
Untuk menjawabnya, Abdullah bin Amr bin Ash menceritakan tentang hal tersebut.
“Saya melihat Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menghitung bacaan
tasbih dengan tangannya.” Sementara dari jalur Muhammad bin Qudamah
terdapat tambahan: “Dengan tangan kanannya” (HR Abu Dawud)
Dari keterangan tersebut maka dzikir ajaran Rasulullah hanya menggunakan
tangan kanan saja. Namun beberapa ulama melemahkannya dan tambahan
hadist diatas bersifat lemah sehingga dzikir bisa dilakukan dengan kedua
tangan.
Dari semua penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dzikir
dengan menggunakan tangan kanan adalah dianjurkan, namun tidak menutup
kemungkinan untuk menggunakan kedua tangan. Yang jelas Rasulullah sangat
senang menggunakan anggota badannya yang kanan untuk melakukan berbagai
kebaikan.
“Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam suka mendahulukan bagian yang
kanan ketika mengenakan sandal, menyisir rambut, bersuci dan dalam semua
urusan beliau.” (HR Bukhari)
Namun bagi yang merasa kesulitan dalam menghitung, maka dzikir menggunakan tasbih diperbolehkan oleh sebagian ulama.
Demikian cara berdzikir Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang
wajib umat muslim ketahui. Jadikan sebagai ilmu sehingga ketika terjadi
perbedaan pendapat, kita bisa menyikapinya dengan bijak.
Wallahu A’lam Bishowab
“Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk mendapatkan ilmu,
maka Allah menudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR.Muslim)
Inilah Cara Berdzikir Rasulullah Saw wajib diketahui umatnya
4/
5
Oleh
Ade