Wednesday, 28 March 2018

Jadilah Hamba Yang bersyukur Seperti Rasulullah Saw

Jangan terus terusan melihat keadaan orang yang sampai membuat mu lupa bahwa ternyata hidupmu juga baik dan ada pula yang lebih kekurangan darimu.
.
Jangan terus menerus mengukur sampai lupa syukur dan akhirnya jadi kufur 😉
.


Kita masih bisa bernafas hari ini, masih bisa berjalan, masih bisa mendengar, masih bisa melihat, masih bisa berkumpul bersama keluarga.. lantas tak bersyukur kah kita atas semua Nikmat itu..???
.
.
"Maka Nikmat Manakah Yang Engkau Dustakan?"



“Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk mendapatkan ilmu, 
maka Allah menudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR.Muslim)



Next Artikel:

➔➔Ketahuilah dengan zikir pada allah, hatimu menjadi tenang

Inilah Cara Berdzikir Rasulullah Saw wajib diketahui umatnya


Rasulullah berdzikir dengan menggunakan jari dan bukan menggunakan kerikil ataupun tasbih. Hal ini telah diceritakan dalam riwayat dari Abdullah bin Amr bin Ash Radhiyallahu ‘Anhu.
“Saya melihat, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menghitung dzikir beliau dengan tangannya.” (HR Ahmad)
Selain itu terdapat juga riwayat dari Yusairah Radhiyallahu ‘Anha. Ia berkata bahwa Rasulullah berpesan kepadanya dan para sahabat muslimah,
“Wahai para wanita mukminah, kalian harus rajin bertasbih, bertahlil, mensucikan nama Allah. Janganlah kalian lalai, sehingga melupakan rahmat. Hitunglah dengan jari-jari kalian, karena semua jari itu akan ditanya dan diminta untuk bicara” (HR Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi)

Dalam memaknai hadist yang dibawakan oleh Yusairah, Al Hafidz Ibn Hajar mengatakan bahwa Al-Aqd merupakan istilah orang arab untuk menyatakan jumlah hitungan dimana mereka menggunakan salah satu ujung jari kepada ruas jari yang lainnya. Satu dan puluhan dengan tangan kanan dan ratusan serta ribuan dengan tangan yang kiri. (Nataij Al Afkar fi Takhrij Ahadist Al Adzkar)
Sementara Ibnu Alan menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Al-Aqd memiliki dua makna yakni menghitung dengan ruas jari dan menghitung dengan jari lewat gerakan menggenggam kemudian membukanya satu persatu.


Lantas muncul pertanyaan, apakah tata cara berdzikir Rasulullah harus menggunakan tangan kanan?

Untuk menjawabnya, Abdullah bin Amr bin Ash menceritakan tentang hal tersebut.
“Saya melihat Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menghitung bacaan tasbih dengan tangannya.” Sementara dari jalur Muhammad bin Qudamah terdapat tambahan: “Dengan tangan kanannya” (HR Abu Dawud)

Dari keterangan tersebut maka dzikir ajaran Rasulullah hanya menggunakan tangan kanan saja. Namun beberapa ulama melemahkannya dan tambahan hadist diatas bersifat lemah sehingga dzikir bisa dilakukan dengan kedua tangan.
Dari semua penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dzikir dengan menggunakan tangan kanan adalah dianjurkan, namun tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan kedua tangan. Yang jelas Rasulullah sangat senang menggunakan anggota badannya yang kanan untuk melakukan berbagai kebaikan.

“Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam suka mendahulukan bagian yang kanan ketika mengenakan sandal, menyisir rambut, bersuci dan dalam semua urusan beliau.” (HR Bukhari)
Namun bagi yang merasa kesulitan dalam menghitung, maka dzikir menggunakan tasbih diperbolehkan oleh sebagian ulama.

Demikian cara berdzikir Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang wajib umat muslim ketahui. Jadikan sebagai ilmu sehingga ketika terjadi perbedaan pendapat, kita bisa menyikapinya dengan bijak.
Wallahu A’lam Bishowab


“Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk mendapatkan ilmu, 
maka Allah menudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR.Muslim)

Monday, 26 March 2018

Dengan Doa Ikhtiar Menjadi Ringan

Dan dengan ikhtiar harus terus diperjuangkan
Juga bersama doa harus selalu dilangitkan
Bagaimanapun prosesnya akan terus dijalankan
Sebab dari arah manapun tentu Allah tuntun

Melalui sabda-Nya yang menguatkan jiwa
Beriring ayat-Nya  yang menguatkan qolbu
Teriakan teguh yakinmu pada  Dia
Lebih teguh seribu kali  keyakinan-Nya padamu

Dia sendiri yang akan  mengalirimu
Kemana tujuan impianmu terisi
Dia sendiri yang akan  menuntunmu
Kemana anganmu harus berhenti di dermaga

Tetaplah menatap ke langit
Jalan dari-Nya selalu terbuka
Untuk makhluk-Nya yang berkenan menemui ke gerbang pintu malam-Nya
Dan bersedia  berikhtiar  sebagai penduduk bumi di cahaya  siang-Nya

Suara lirih penuh arti masih jua harus kau gemakan
Kepada ia  yang datang memanggilmu
Pada tiap lima waktumu
Dan keihlasan menjadi kunci sebuah harapan akan menjelma  sesuatu yang baik di mata Ilahi..






“Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk mendapatkan ilmu, 
maka Allah menudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR.Muslim)
 
Next →→